Visi
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berita dan informasi seni, sastra, dan budaya Indonesia secara digital.

Misi
MENYATUKAN informasi karya dan kegiatan dari para pelaku seni, sastra, dan budaya untuk dapat diakses secara digital dengan mudah, Baca Selengkapnya...

CLEOPATRA, SELEBRITI PECINTA REMPAH

CLEOPATRA, SELEBRITI PECINTA REMPAH

Kisah cinta segitiga Cleopatra, Mark Anthony dan Julius Cesar menjadi lambang cinta yang tragis dan senantiasa menjadi perbincangan sepanjang masa.

Sebagai seorang Firaun (raja dalam bahasa Mesir kuno), Cleopatra memerintah antara tahun 51-30 SM di wilayah yang subur dan penuh kemegahan di wilayah Timur. Catatan sejarah tentang dirinya lebih banyak melihat kisah cintanya dibanding kiprah politiknya. Perempuan ini mampu mengacaukan dunia politik Roma dengan kehadirannya. Kekuasaannya di Timur mampu membuat ancaman besar bagi Roma di Barat. Sebagai negeri jajahan, Mesir adalah lambang penaklukan dan kekuasaan absolut Roma di wilayah Timur. Jadi, mungkin saja percintaan penguasa Romawi dengan seorang ratu di wilayah kekuasaan hanyalah semacam kenikmatan mempunyai istri simpanan. Tapi tidak demikian bagi Cleopatra, ia percaya anak-anaknya dari Julius Cesar dan Mark Anthony dapat dan mampu menjadi penguasa Roma dan Mesir sekaligus.

Cleopatra, ratu Yunani Mesir kuno digambarkan oleh Heinrich Faust pada tahun 1876 | Kultural Indonesia | https://kulturalindonesia.id/
Cleopatra, ratu Yunani Mesir kuno digambarkan oleh Heinrich Faust pada tahun 1876
Sumber foto : Hani Fibianti

Sebagai perempuan, ia tidak gentar atau takut pada kebesaran Roma. Hanya cinta yang bisa menaklukannya. Pada akhirnya ia memilih bunuh diri dengan bisa ular daripada tidak bersatu dengan Mark Anthony. Kalau jaman dulu media sosial sudah semeriah hari ini, pasti sudah ada tim Mark Anthony dan tim Julius Cesar yang berjuang mati-matian untuk membela tokoh kesayangan mereka macam tim Angelina Jolie dan tim Jennifer Aniston saat perceraiannya dengan Brat Pitt. Seru dan penuh intrik! Kemudian pertanyaannya yang senantiasa menggelitik saya dan banyak perempuan di muka bumi ini adalah ‘apa sih kehebatannya Cleopatra ini?’ Banyak ahli sejarah yang mengatakan bahwa Cleopatra ini ndak cakep cakep amat. Tapi kan, mereka itu hanya melihat dari koin di penggalian arkeologi. Dari koin yang kusam termakan usia. Pastilah tidak terlihat jelas.

Yang jelas bagi saya, perempuan ini seksi dan pasti pintar alias seksi secara intelektual. Dan satu lagi, pasti ia wangi! Kenapa? Karena sejarah mencatat bahwa Cleopatra memiliki ribuan koleksi parfum. Nah, bisa jadi ini rahasianya. Setiap parfum punya pesona sendiri dan tentu saja digunakan untuk acara tertentu pula. Mau tahu bahan penting ramuan parfumnya apa saja selain aneka bunga dan kekayuan yang tumbuh di wilayah kerajaannya? Jawabannya rempah-rempah yang datang dari wilayah Timur atau Asia.

Menurut catatan sejarah lagi, para firaun Mesir di jaman ini sangat senang, bahkan tergila-gila, dengan rempah-rempah yang datang dari Timur. Dari berbagai penggalian banyak ditemukan lada, kayu manis, kapur, cengkih dan pala. Ini memang lima sekawan jagoan rempah yang hanya tumbuh di gugusan kepulauan Nusantara. Lebih dari 3.000 tahun sebelum Masehi, kawasan Nusantara, Selat Malaka sampai ke Madagaskar dan Afrika Utara menjadi titik ramai perdagangan rempah. Kelima rempah ini menjadi primadona perdagangan yang perjalanannya sampai ke Eropa melalui Mesir, Laut Merah dan Venesia. Bahkan ada ungkapan dari Tome Pire, Whoever is lord of Malacca has his hand on the throat of Venice – Siapa pun penguasa Malaka, ia bisa ‘mencekik’ Venesia. – pusat beradaban dan kekuasaan politik Eropa.

Kembali ke Cleopatra dan kerajaannya. Orang Mesir menggunakan rempah tak hanya sebagai bahan parfum, tapi juga sebagai bagian dari ritual. Mereka percaya lada itu mampu ‘menjinakkan’ Seth, dewa Kematian. Dalam proses mumifikasi, lada sangat dibutuhkan karena ia memiliki zat yang dapat mengawetkan daging. Selain lada, juga dibutuhkan cengkih, pala serta kayu manis. Berkat rempah-rempah ini tubuh raja mereka, walau sudah mati, tetap harum dan awet. Nah, kalau kapur, yang sekarang banyak kita kenal sebagai kapur barus – dari kata kapur yang berasal dari pelabuhan bernama Barus – adalah bahan yang mampu memberi wewangian yang dipercaya seperti wewangian surga. Pada jaman itu, kapur menduduki tingkat paling tinggi dibandingkan dengan kemenyan, cendana apalagi gaharu. Selain wangi, kapur ini punya daya antiseptik dan pengobat luka yang luar biasa cepat. Dari jaman dulu sudah dijadikan sebagai bagian dari bahan obat obatan untuk berbagai penyakit.

Jadi, menurut saya, Cleopatra, selain penguasa absolut, politikus, perempuan yang sangat romantis, ia juga pasti seorang perfumer yang jago sekali. Koleksinya terdiri dari wewangian yang lembut penuh aroma bunga mawar dan bunga bunga liar di Mesir sampai wangi khas kekayuan yang sensual yang membangkitkan berbagai imajinasi laki-laki saat berdiskusi maupun acara santai dengan ratu Mesir ini. Tapi, tanpa rempah-rempah Nusantara, mungkin cerita tentang Cleopatra akan berbeda. 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.