Djaduk Ferianto
Djaduk Ferianto adalah salah satu anak dari seniman Bagong Kussudiardja. Pendidikan pria kelahiran Yogyakarta 16 Juli 1964 juga turut mempersiapkannya sebagai seniman. Dari SMP hingga SMA dia bersekolah di sebuah institusi pendidikan yang menaruh perhatian besar dalam dunia kebudayaan dan budi pekerti yaitu Tamansiswa. Selepas SMA Djaduk melanjutkan studinya di Institut Seni Indonesia (ISI) Jurusan Seni Rupa namun tidak selesai.
Bersama komunitas seni Kua Etnika, kini Djaduk aktif menghasilkan banyak karya di bidang musik, seni peran, dan bidang lainnya. Bersama Orkes Sinten Remen-nya dia kerap tampil di stasiun-stasiun televisi. Karena kreativitasnya ini, Pesatuan Wartawan Indonesia memberinya penghargaan sebagai Pemusik Kreatif. Dia pernah pula menjadi duta wisata progam Djogja Never Ending Asia.
Berikut adalah pementasan yang pernah dilakukan Djaduk dan Kua Etnika: Konser Musik Ngeng I (1994); Komposisi Kua Etnika di RCTI (1995); Konser Musik Jurdil di Bentara Budaya Jakarta Peringatan Bhayangkara Emas (1996), HUT POLRI ke-10 di Jakarta (1996), Program Acara Dua Warna di RCTI dengan Aminoto Kosin (1996); Konser Musik Nang-Ning-Nong Orkes Sumpeg (1997), Konser Musik Kursi Goyang Pak Kanjeng (1997), Konser Musik Perkusi Kompi Susu (1998); Brigade Maling (bersama Teater Gandrik, 2000), Konser Musik Kua Etnika dalam Sacred Rythm di Bali (2000); dan selama 2001-2005 yakni Konser Musik Ritus Swara di Jakarta dan Yogyakarta, Konser Musik Unen-unen, Djarum Super Feel The Rush Tour, Konser Musik One Rhythm, Pasar Rakyat Djarum 76 di TVRI, Konser Musik Pata Java Tour, Kua Etnika Eropa Tour, Kua Etnika Show Surabaya Art Festival, Ulang Tahun Kedaulatan Rakyat dan lain-lain.
Pada tahun 2007, Djaduk Ferianto bersama Kua Etnika, Wartajazz.com, Paningron, dan seniman lain menyelenggarakan pentas musik jazz Ngayogjazz yang berlangsung dengan menjadi sukses. Akhirnya, acara yang bertujuan untuk mendekatkan musik jazz kepada masyarakat ini menjadi agenda tahunan di Yogyakarta