Visi
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berita dan informasi seni, sastra, dan budaya Indonesia secara digital.

Misi
MENYATUKAN informasi karya dan kegiatan dari para pelaku seni, sastra, dan budaya untuk dapat diakses secara digital dengan mudah, Baca Selengkapnya...

Iwan Yusuf Hadirkan Perenungannya Akan Garis Ombak di Jagad Gallery

Iwan Yusuf Hadirkan Perenungannya Akan Garis Ombak di Jagad Gallery

Lima belas lukisan dan satu seni instalasi berbentuk ombak dengan bahan charcoal (arang) terisi dengan gambar–gambar sketsa orang di atas kanvas terpampang di Jagad Gallery, Jakarta Pusat. Koleksi terbaru karya Iwan Yusuf ini dipamerkan dengan judul Garis Ombak sejak tanggal 16 September–17 Oktober 2023. Namun mengapa judul Garis Ombak itu malah tergambarkan menjadi lukisan sketsa manusia?

Rupanya perupa asal Gorontalo ini memasukkan garis-garis ombak jiwa dan enerji yang terlukis dalam sketsa manusia yang terlihat sedang bergerak aktif. Ia mengambil idenya dua bulan lalu saat disodorkan tantangan untuk membuat pameran tunggalnya yang ke-8 ini. Dalam pameran kali ini ia disandingkan dengan sang kurator Nirwan Dewanto yang menamakan posisinya sebagai Kolaborator.

Nirwan Dewanto yang dikenal sebagai penyair ini memberikan ide dasar dari lukisan Iwan Yusuf saat berpameran di Sangkring Yogyakarta beberapa saat yang lalu, Gari-Garis Pulang. Dari situ kemudian muncul ide untuk benar-benar pulang, ke kampung halaman Iwan di Gorontalo.

Di Gorontalo Iwan menggali ke dalam dirinya, pengalamannya di kampung halaman, yang akrab dengan laut dan pantai. Kemudian ia mendokumentasikan perjalanannya pulang kampung dengan melihat situasi kehidupan masyarakat pesisir. Dari situlah kemudian ia membuat lukisan-lukisan Garis Ombak seperti juga ombak jiwa manusia, gerak kehidupan dan irama kerja masyarakat pesisir.

Nirwan menyatakan dalam tulisan pameran, “garis dan ombak bukan dua perihal terpisah. Bagi si perupa, ombak laut adalah himpunan garis air yang selalu memperbaharui diri di antara pantai dan samudra, sekaligus garis-garis energi yang memberi hidup kepada orang-orang di kampung halaman Iwan Yusuf. Itu juga garis-garis yang ‘terkubur’ di bawah khazanah seni rupa Iwan Yusuf. Garis-garis yang lahir kembali di kanvas-kanvas yang kita tatap sekarang.”

Diceritakan proses melukis Iwan Yusuf sendiri dalam Garis Ombak sangat bersifat ‘korporeal’. Pelukis yang bermukin di Kulon Progo Yogyakarta ini seperti menari di depan kanvas untuk mengimbangi irama yang berkembang dalam dirinya dan di sekitarnya. Garis-garis hitam itu memang mula-mula terkontrol (misalnya ketika ia mengancang wajah dan torso), tetapi kemudian garis-garis itu seperti melesat sendiri, dan menarik diri si perupa ke dalam semacam ekstase. Baru kemudian ia menguasai diri kembali untuk menentukan bahwa ia akan menambah garis lagi atau tidak.

Namun demikian, lukisan-lukisan yang sudah rampung di studio ini baru ia anggap setengah-jadi. Ia bawa lukisan-lukisan ini ke pantai Laut Selatan di Kulon Progo. Ia ingin supaya ombak dan gelombang laut menambahkan aneka garis noktah, barik, dan entah apa lagi kepada lukisan-lukisannya dengan menaburi bubuk charcoal sebelumnya. Hasilnya, segala tambah-kurang yang diperbuat oleh ombak laut ini justru memperkuat segi ‘formalistik’ dalam karya-karyanya.

Iwan Yusuf sendiri menjelaskan bahwa ia sangat senang mencoba sesuatu yang baru dalam pameran ini, “Pameran ini menjadi catatan sendiri dalam karir saya. Proses melukis dengan ombak terpikir begitu saja, melibatkan ombak terjadi karena tema dasar ‘pulang’, karena ombak selalu pulang,” ujarnya.

“Pameran ini juga menjadi tambahan tema seni rupa Indonesia , selama ini tema pameran selalu didominasi ide darat. Karena pameran ini tema pameran senirupa semakin kaya. Laut juga dapat dieksplorasi dalam seni rupa, “tambahnya.

Sumber Foto: Ferry Irawan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.