KABAR DARI KOREA
Perhelatan Syllabusime
Beberapa waktu yang lalu kami menghubungi perupa kontemporer muda Indonesia asal Yogyakarta, Lugas Syllabus, setelah melihat hasil karyanya yang baru di akun sosial medianya. Ia bercerita sedang berada di Korea Selatan atas undangan sebuah instansi besar, mM Art Center, untuk residensi dan bergabung dalam sebuah perhelatan seni yang diikuti beberapa seniman Asia bertajuk Boundary Conditions.
K: Tampaknya akan pameran lagi. Bisa berbagi ceritanya?
LS: Dalam kesempatan kali ini saya merasa sangat beruntung. Sebuah instansi besar di Korea Selatan, mM Art Center, mengundang saya untuk residensi dan bergabung dalam sebuah perhelatan seni besar yang akan diikuti beberapa seniman Asia bertajuk Boundary Conditions. Pameran ini berlangsung dua bulan, dari 5 September-5 November 2022. Di kesempatan lain, saya juga akan berpameran tunggal di salah satu galeri yang berlokasi di Seoul, Danjung Gallery. Dalam pameran ini saya membawa tema The Value of Moment di mana saya akan menampilkan 17 karya yang bercerita tentang ‘pentingnya nilai semua momen’ di mana acap kali kita terlalu fokus ke objek atau hal lain yang menjadi sensasi terkadang membuat esensi sebuah momen itu samar kemudian hilang sehingga yang terjadi ialah kondisi yang miskin akan rasa karena tidak adanya penghargaan atas sebuah momen tersebut. Momen membentuk rasa dan rasa menghadirkan momen.
K: Bagaimana Anda mendapatkan kesempatan luar biasa ini?
LS: Awalnya, tahun lalu saya berkesempatan menjadi satu-satunya seniman Indonesia yang diundang dalam pameran besar Post Human Ensemble di Asia Art Center, Gwangju Korea. Saya menampilkan karya instalasi dan lukisan yang merupakan commission work dari Asia Art Center itu sendiri. Dari pameran itu ada pihak mM Art Center yang tertarik dengan karya saya dan mengundang saya dalam acara Boundary Conditions ini.
Di tengah persiapan pameran di mM Art Center ada salah satu pemilik galeri di Seoul yang juga tertarik dengan karya saya dan mengajak saya untuk berpameran di galerinya. Sehingga pada akhirnya saya diundang oleh mM Art Center sebagai seniman residensi. Mereka berkoordinasi untuk melaksanakan pameran tunggal saya di saat yang sama agar lebih efisien.
K: Seperti apa reaksi publik Korea terhadap karya Anda?
LS: Bagus sekali. Secara apresiasi publik baik sekali, dan secara market juga bagus sekali. Saya bahkan mendapat tawaran tunggal lagi di galeri berbeda tahun depan di Korea. Dan juga bulan depan karya dari Asia Art Center akan dipamerkan di Laos dengan rencana akan keliling ke beberapa negara Asia.
Lugas Syllabus melalui karyanya banyak bercerita tentang ironi kehidupan. Inspirasinya datang dari banyak hal. Ia menyebut gayanya ‘Syllabusime’. Goresannya banyak menggambarkan kontradiksi dan paradoks masyarakat modern. Dunia yang digambarkan Lugas banyak merupakan peradaban sejarah yang dibangun oleh manusia yang diperkaya dengan penggambaran alam sekitar.
Dalam pers rilis untuk pamerannya di mMart Art Center, tertulis “Lugas tidak hanya menampilkan manusia dalam karyanya, tetapi juga beberapa makhluk yang bukan manusia. Dari kupu-kupu hingga makhluk yang ditemukan dalam cerita rakyat Indonesia, karakter dari masa lalu, sekarang, dan masa depan. Bahkan karakter BTS dan Totoro dengan payungnya. Ada makhluk bermata 40 dari mitos Indonesia yang mewakili konsep bahwa seseorang harus mengetahui masa lalu untuk mengetahui masa kini sekaligus masa depan. Karyanya memberikan pengalaman artistik di mana variasi warna dan motif-motif yang berbentrokan, yang jarang terlihat di Korea, menciptakan harmoni yang harmonis.”
Lugas Syllabus adalah perupa yang cukup aktif berpameran di Asia, Australia dan Eropa.
Sumber foto: Dok. Lugas Syllabus