Visi
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berita dan informasi seni, sastra, dan budaya Indonesia secara digital.

Misi
MENYATUKAN informasi karya dan kegiatan dari para pelaku seni, sastra, dan budaya untuk dapat diakses secara digital dengan mudah, Baca Selengkapnya...

Literature and Ideas Festival 2023

Literature and Ideas Festival 2023

Salihara Hadirkan Karya-karya Berbahasa Perancis dan Pengaruhnya di Indonesia

Komunitas Salihara menyelenggarakan kembali LIFEs (Literature and Ideas Festival) mulai tanggal 5–12 Agustus 2023. Lifes kali ini mengangkat tema Frankofon (sebutan untuk negara-negara penutur bahasa Prancis). Lewat jargon Mon Amour! Berbagai karya intelektual Perancis ditampilkan, dari karya -karya penulis, komikus dan pemikirnya. Akan ada banyak kegiatan menarik, seperti diskusi, film, lokakarya, pertunjukan teater, musik, seminar, pameran dan peluncuran buku, serta kuliner dari negara-negara Frankofon.

Lifes dibuka dengan pembukaan pameran : Les Liaisons Amoureuses dan peluncuran buku: Surat Tentang Kekasih: Pembacaan Surat Menyurat Louis-Charles Damais dan Claire Holt.

Pameran Les Liasons Amoureuses menampilkan hubungan antara Indonesia dan Perancis serta negeri Frankofon melalui pameran buku-buku sastra, komik dan penelitian terjemahan. Pameran ini memperlihatkan sumbangsih karya-karya berbahasa Prancis, serta para penerjemahnya untuk ditampilkan bagi pembaca Indonesia.

Les Liasons Amoureuses terbagi menjadi tiga wilayah. Wilayah pertama menampilkan komik-komik (bande dessinée) populer seperti Petualangan Tintin karya Hergé, Asterix karya René Goscinny dan Albert Uderzo, hingga novel grafis terkini, Persepolis karya Marjane Satrapi. Wilayah kedua memamerkan karya-karya sastra klasik dari Pangeran Kecil karya Antoine de Saint-Exupéry, Memoar Hadrianus karya Marguerite Yourcenar hingga Malam yang Keramat oleh Tahar Ben Jelloun.

Sedangkan wilayah terakhir menjejerkan terbitan-terbitan École française d’Extrême-Orient (EFEO), sebuah lembaga penelitian Prancis yang secara khusus meneliti kebudayaan di Asia. Pengunjung dapat melihat dan membaca di tempat karya-karya dari Louis-Charles Damais, Denys Lombard, Henri Chambert-Loir, hingga penelitian terspesialisasi lain yang diterbitkan EFEO.

Lalu dilanjutkan dengan pentas pembacaan karya-karya sastra Indonesia terkini, Bintang-Bintang di Bawah Langit Jakarta. Penyair dan penulis yang tampil adalah Amalia Yunus dengan karya bertemakan urban kontemporer, Beny Satryo dengan sajak-sajak humornya, Fitra Yanti dengan ungkapan lirih kehidupan dengan latar belakang adat Minangkabau dan Pinto Anugrah yang membacakan novel berlatar belakang perang saudara antara kaum adat dan kaum Padri jaman dahulu di Sumatera Barat.

Direktur LIFEs dan Kurator Sastra Komunitas Salihara Arts Center, Ayu Utami mengatakan pemilihan Prancis dan negara Frankofon sebagai tema LIFEs tahun ini karena Prancis merupakan kiblat pemikiran para intelektual Indonesia. “Prancis selalu merupakan kiblat pemikiran para intelektual Indonesia, selain Prancis juga menjadi kiblat fesyen, dan lain-lain. Kesusastraan Prancis itu selalu dirujuk oleh pendiri bangsa ini. Kami juga melihat adanya urgensi untuk mengangkat isu multikulturalisme, di mana kami ingin melihat isu ini tidak menekankan pada unsur kekerasan, namun dari bagaimana para seniman, sastrawan, dan pemikir ini menciptakan harapan,” tutur Ayu Utami.

Selain pameran, LIFEs juga akan diramaikan oleh kegiatan pemutaran film seperti 434: Mengenang Godard, sesi dengar dan diskusi: Monita Membaca Julien, lokakarya: The Game of Writing, peluncuran buku; Surat Tentang Kekasih: Pembacaan Surat Menyurat Louis-Charles Damais dan Claire Holt, Wabah dan Kolera karya Patrick Deville dan juga seri Writer on Writer yang menampilkan wawancara Ayu Utami dengan tokoh-tokoh dari negeri Frankofon seperti Arwad Esber, Grace ly, Jacques Rancière, dan Lakhdar Brahimi.

LIFEs juga menghadirkan diskusi seperti: Corak Mbeling, Kata Siapa?, Sekilas Fiksi Merinding, Klasik Nan Asyik: Membaca Dini, Sitor, dan Wing, Rewriting the World Map: Multilingual Writing Across Languages and Continents, Venture of Language, Tamu Dari Seberang, Manusia, Mesin, Bahasa: Deleuze, Guattari, dsb, dan My Mother’s Tounge.

Pertunjukan teater dan musik juga akan meramaikan LIFEs di antaranya adalah Erotika Feminin, Colette Uncensored, serta pertunjukan musik Les Femmes sans Paroles. Program ceramah dan seminar yang menarik seperti Universalisme Prancis: Antara Imajinasi dan Realitas, Kritik Supremasi dari Kamar Tidur, Perspektif Sejarah: Dari Kawin Kontrak hingga Yang Ilahiah, Rancière untuk Seni Emansipatif Indonesia, dan Kesetaraan Radikal dan Yang Tertindas juga hadir meramaikan rangkaian LIFEs 2023.

Sumber Foto: Ferry Irawan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.