Badan Kerjasama ASEAN–Korea Gelar Forum dan Pameran Seni di Jakarta
PERSEVERANCE: Creativity on the Border Menjadi Tema Utama, Kreatifitas Menghadapi Perubahan Cepat Secara Global
Dalam waktu yang singkat, kita telah melalui perubahan yang cepat, secara global. Mulai dari bencana global pandemi, mata uang kripto dan NFT. Dan kini, datang penerapan AI yang lebih menonjol dan mudah diakses. Pada saat yang sama, ada sejumlah permasalahan yang masih menjadi tantangan besar bagi umat manusia; perubahan iklim dan masalah lingkungan hidup lainnya, isu politik demokrasi dan hak asasi manusia dan masih banyak lagi.
Teknologi terus berlanjut menjadi alat pemicu utama bagi perubahan di dunia, dan perubahan itu mempengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai aspek termasuk pada bidang seni budaya dan industri kreatif.
Untuk itu dalam rangka mengantisipasi perubahan seni, budaya,dan industri kreatif di tengah perkembangan teknologi di dunia khususnya kawasan ASEAN dan Korea, Kementrian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea melalui ASEAN-KOREA Partnership Project for innovative Culture dan KOFICE (Korean Foundation for International Cultural Exchange) menyelenggarakan sebuah acara yaitu ASEAN-KOREA Innovative Culture Forum pada 15-16 November 2023 di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dengan tema PERSEVERANCE: Creativity On The Border, terlaksana berkat kerjasama dengan beberapa mitra , yaitu ASEAN Foundation, TIM JAKPRO dan Korean Cultural Center.
Ide Perseverance dimaknai sebagai dorongan untuk mencapai tujuan menguraikan setiap visi kreatif di tengah berbagai kendala dan kesulitan. KETEKUNAN dalam Bahasa Indonesia, menjadi prinsip utama dalam melihat pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif hari ini.
Bagaimana kita, terutama para seniman, desainer, dan kreator merespons perubahan–perubahan yang terjadi? Adanya AI yang canggih, masalah lingkungan hidup dan lainnya? Bagaimana sikap kita mempengaruhi masa depan kelak? Apakah kita perlu berubah untuk mengantisipasi dan menyesuaikan dengan perubahan yang ada? Forum ini diharapkan dapat menjadi awal sebuah langkah ke depan dalam menghadapi perubahan yang ada, khususnya dalam mencapai visi budaya bersama di wilayah ASEAN-KOREA.
Forum ini dibuka oleh Jung Kilhwa, President of The Korean Foundation for International Cultural Exchange (KOFICE) dan sambutan oleh Dr. Piti Srisangnam, Executive Director of Asean Foundation.
Dalam dua hari, forum ini terbagi dalam 6 sesi yang masing-masing sesi diisi oleh panelis dari berbagai bidang industri kreatif baik itu seniman, animator, sineas, kurator, akademisi, peneliti, wirausaha, perwakilan pemerintah dan masih banyak lagi. Mereka berasal dari negara -negara di ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, Filipina dan Korea Selatan, serta Indonesia sebagai tuan rumah.
Selain itu Juga diadakan pameran seni berdurasi selama 13 hari, 14 – 25 Nov 2023, bertajuk 2023 ASEAN-KOREA Innovative Culture Exhibition, PERSEVERANCE: Art Crossing Borders, bermitra dengan Korean Cultural Center dan Art:1 New Museum yang menjadi lokasi pameran.Pameran ini menampilkan karya seni berasal dari kolektor dan institusi kebudayaan di ASEAN-Korea.
Menampilkan 21 karya seni dari 14 karya seni kolektor dari ASEAN-Korea, yaitu; Abigil Hakim (Indonesia), Alvin Tan (Malaysia), Diaz Parzada (Indonesia), Disaphol Chansiri (Thailand), Iwan Kurniawan Lukminto (Indonesia), Jayoon Na (Korea), Lou Samson (Singapura), Natasha Sidharta (Indonesia), Nathaniel P. Gunawan (Singapura), Yayasan Seni NĀuyen (Vietnam), Rudi Lazuardi (Indonesia), Sunarto Tinor (Indonesia), Tom Tandio (Indonesia), Wiyu Wahono (Indonesia).
Tak hanya itu, Art Jakarta yang menjadi mitra dan juga lokasi pameran. Pameran di Art Jakarta mengangkat judul yang sama 2023 ASEAN-KOREA Innovative Culture Exhibition; PERSEVERANCE: Art Crossing Borders. Di Art Jakarta menampilkan seniman dan karya seni dari galeri-galeri di ASEAN-KOREA.
Menampilkan 20+ karya seni dari 10 galeri seni dari ASEAN-Korea; A+ Works of Art (Malaysia), Andis Gallery (Indonesia), Art Porters (Singapura), Baik Art (Korea), D Gallerie (Indonesia), Gajah Gallery (Singapura), ISA ART (Indonesia), Srisasanti Gallery (Indonesia), Vin Gallery (Vietnam), Warin Lab Contemporary (Thailand).
Sumber Foto: Ferry Irawan