Visi
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berita dan informasi seni, sastra, dan budaya Indonesia secara digital.

Misi
MENYATUKAN informasi karya dan kegiatan dari para pelaku seni, sastra, dan budaya untuk dapat diakses secara digital dengan mudah, Baca Selengkapnya...

Laila Tak Pulang

Laila Tak Pulang

Apa yang kita lakukan jika satu-satunya anggota keluarga yang kita miliki hilang begitu saja? Pertanyaan itu kini menjadi bagian dalam panduan menjalani hidup bagi seorang pria bernama Gus. Laila, adik perempuannya juga satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki pergi entah kemana. Gus sangat menyayangi Laila. Mereka ada untuk satu sama lain. Kepergian Laila menyisakan berbagai macam pertanyaan dalam pikiran Gus. Adiknya itu tampak tak memiliki masalah yang sampai membuatnya menghilang. Meskipun Laila telah lenyap entah kemana selama berbulan-bulan, Gus tampaknya tak ingin mengganggap bahwa Laila pergi untuk selamanya. Ia tetap berjaga-jaga jikalau Laila suatu saat pulang ke rumah. Di tengah-tengah kepergian Laila entah kemana, terjadi rentetan pembunuhan keji. Rendra, seorang polisi yang juga sahabat Gus berusaha menemukan pelakunya. Ia juga meminta bantuan Gus untuk membantu memecahkan misteri pembunuhan sadis itu. Gus tak kunjung mendapati petunjuk yang jelas tentang Laila hingga ia bertemu dengan Puspa. Kebersamaannya dengan Puspa hari demi hari tanpa terduga membuka petunjuk tentang keberadaan Laila.

Genre thriller psikologis yang diusung novel ini cukup memberikan rasa penasaran yang intens pada bagian tengah hingga akhir cerita. Alur cerita yang memuat kilas balik meningkatkan kompleksitas dalam novel ini. Kepergian Laila merupakan hal utama dalam novel ini. Meskipun demikian, bukan hanya Gus yang dibuat untuk berpikir tentang cara untuk menemukan keberadaan Laila tapi juga pembaca diajak untuk mengulik siapa, apa, dan bagaimana di balik kepergian Laila melalui lapisan peristiwa dan konflik dalam novel ini. Hal lain yang menarik dalam novel ini adalah kritik terhadap sosok Gus yang secara tak langsung tersampaikan. Sebagaimana laki-laki dalam kacamata masyarakat dominan ia cenderung menyembunyikan kesedihannya. Penyangkalan Gus akan kepergian Laila tak disadari menjadi salah satu hambatan baginya dalam menyusun teka-teki keberadaan adik semata wayangnya itu. Ia terus beranggapan bahwa Laila akan kembali ke rumah mereka sewaktu-waktu. Gus sebagai tokoh yang seharusnya paling kehilangan menutup mata akan kemungkinan terburuk. Di sisi lain, tokoh Puspa membuat kisah ini makin menarik. Di awal kemunculannya ia diposisikan sebagai tokoh pendukung yang siap membantu Gus menemukan Laila. Namun, perannya mendekati bagian akhir menjadi semakin penting dan tak terduga.

Laila Tak Pulang sendiri merupakan novel kedua penulis. Sebelumnya ia menulis novel Kelab dalam Swalayan. Pada novel yang pertama Abi Ardianda telah mengusung isu sosial yang membuka pikiran pembaca untuk kembali merefleksikan tentang bagaimana kita menilai kehidupan orang lain khususnya cara kita memandang perempuan dalam konteks masyarakat patriarki. Novel itu juga bernuansa thriller psikologis yang memuat berbagai rahasia dalam kehidupan tokoh utamanya. Pada novel kedua ini, penulis lebih eksploratif dengan kisah yang dibangunnya. Elemen kartu tarot dalam kisah Gus, isu gender yang jarang dibicarakan masyarakat, persoalan agama yang turut membentuk perspektif manusia tentang gender, serta latar belakang tentang munculnya perilaku sadistik menjadi nilai tersendiri dalam novel ini.

Rasa penasaran pada kelanjutan kisah Gus yang membantu Rendra memecahkan pembunuhan dan keberadaan Laila menjadikan novel ini mudah diselesaikan dalam satu hari. Meski memiliki beberapa bagian kilas balik, sama sekali tidak memunculkan kebingungan saat membaca. Novel ini adalah salah satu novel thriller psikologis yang eksploratif dan seru.

Penulis: Abi Ardianda
Penerbit: Penerbit Baca
Tahun terbit: 2023
Jumlah halaman: 256 halaman

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.