Visi
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berita dan informasi seni, sastra, dan budaya Indonesia secara digital.

Misi
MENYATUKAN informasi karya dan kegiatan dari para pelaku seni, sastra, dan budaya untuk dapat diakses secara digital dengan mudah, Baca Selengkapnya...

In Another Land, Pameran Tunggal Tentang Lanskap Imajiner dari Prabu Perdana

In Another Land, Pameran Tunggal Tentang Lanskap Imajiner dari Prabu Perdana

Alam akan hidup mandiri dalam menghidupi ekosistemnya, dengan ada atau tidaknya campur tangan manusia. Hal inilah yang digambarkan dalam lukisan-lukisan lanskap imajiner karya Prabu Perdana dalam pameran tunggalnya yang dipersembahkan oleh UOB, In Another Land, yang berlangsung di Galeri ArtSphere.

Prabu Perdana menyajikan tema lukisan landscape series , setelah sebelumnya pada tahun 2020 memenangkan kompetisi penghargaan tertinggi UOB Painting of the Year di Indonesia dan Asia Tenggara dengan lukisan berjudul Isolated Garden. Dari lukisan tersebut ia kemudian membuat seri lukisan dengan tema serupa.

Pria kelahiran 1984 ini menjelaskan bahwa ide lukisan ini dari situasi pandemi di mana orang melakukan isolasi dan alam kemudian menjadi bersih, hal ini menunjukkan alam hidup sendiri tanpa campur tangan manusia. Lewat lanskap imajinernya, ia menangkap sudut-sudut Kota Bandung dimana ia tinggal, mengambil gambar kemudian mengumpulkannya menjadi kolase imaji yang digambarkan sebagai bangunan yang terbengkalai ditinggalkan manusia yang terisolasi dan yang ada menyatu dengan alam yang asri, lengkap dengan pegunungan, padang rumput menghijau dan langit yang bersih. Bahkan Manusia pun tidak dihadirkan dalam lukisannya.

Hampir 30an koleksi seri ini yang kemudian oleh sang kurator Agung Hujatnikajennong memilih 12 lukisan yang cocok ditempatkan pada pameran kali ini. Agung menilai bahwa “alih-alih menampilkan lanskap sebagai penanda ruang dan waktu yang riil, Prabu lebih tertarik untuk menyodorkan suatu narasi yang enigmatik. Meskipun demikian, sejumlah lukisan lanskapnya cenderung mengarah pada suatu narasi yang spesifik. Objek-objek yang umumnya dianggap mewakili gagasan-gagasan tentang kemajuan peradaban manusia–misalnya, bangunan, mesin-mesin dan kendaraan bermotor–tampil sebagai sesuatu yang usang, rusak atau terabaikan. Di pihak lain, objek-objek alam seperti pepohonan, perairan, bebatuan dan dataran tanah justru dilukiskan menonjol, dominan atau superior: Seolah-olah alam mampu mengatasi sepak-terjang dan eksistensi manusia modern di bumi.”

“Secara menyeluruh, gambaran-gambaran lanskap pada lukisan Prabu, pada akhirnya, menjadi anti-tesis dari dominasi manusia terhadap berbagai entitas alam. Narasi ini tentu saja tidak selaras dengan kenyataan, di mana alam, hingga hari ini, masih menjadi objek eksploitasi manusia yang semena-mena. Lukisan-lukisan Prabu adalah suatu kritik yang subtil pada antroposentrisme modern yang berujung pada kerusakan dan bencana alam”, ujar Agung.

Maya Rizano, Head of Stategic Communication & Brand UOB Indonesia menjelaskan sebagai alumni kompetisi UOB, Prabu Perdana diberikan ruang untuk menginspirasi masyarakat lewat karya-karyanya. “ Lewat lukisan lanskapnya, Prabu menggambarkan kemandirian alam dalam menghidupi ekosistemnya. Ia mengajak supaya kita tidak lupa menjaga kehidupan harmonis dengan alam, “.

Pemilik Artsphere Gallery, Maya Sujatmiko melihat sosok Prabu Perdana sebagai salah satu pelukis generasi muda Indonesia dengan masa depan yang menjanjikan. “Setelah beberapa tahun mendalami lukisan lanskap, Prabu telah memiliki pijakan konsep yang semakin kuat dan teknik yang semakin matang. Artsphere memberikan kesempatan kepada Prabu untuk berpameran tunggal, untuk mendukung kekaryaannya di masa depan,” kata Maya.

Bagi masyarakat yang ingin menikmati pameran dan ingin membeli lukisan yang ada di pameran ini dapat datang ke Dharmawangsa Square lantai 2, Jakarta Selatan. Pameran berlangsung antara 17 Juni – 17 Juli 2023.

Sumber Foto: Ferry Irawan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.