Visi
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berita dan informasi seni, sastra, dan budaya Indonesia secara digital.

Misi
MENYATUKAN informasi karya dan kegiatan dari para pelaku seni, sastra, dan budaya untuk dapat diakses secara digital dengan mudah, Baca Selengkapnya...

Jakarta City of Literature, Mengukuhkan Jakarta Menjadi Kota yang Ramah Literasi

Jakarta City of Literature, Mengukuhkan Jakarta Menjadi Kota yang Ramah Literasi

Jakarta telah menjadi bagian dari jejaring City of Literature yang menjadi bagian dari program Creative Cities Network ( CCN) yang diselenggarakan oleh UNESCO sejak tahun 2004. Terpilihnya Jakarta sejak tahun 2021 ini mengukuhkan Jakarta sebagai kota yang ramah akan literasi dan ekosistem literasinya menjadi salah satu acuan bagi industri literasi di dunia internasional. Mulai dari penulis, penerbit hingga toko buku dan perpustakaan.

Untuk menjalankan program Jakarta City of Literature ini salah satu kegiatannya adalah LiTalk, Jakarta of Literature, Road to Jakarta Content Week, yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 8 Juli 2023 di Aula PDS HB Jassin, Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Diselenggarakan oleh Jakarta Unesco City of Literature Office dan Yayasan 17000 Pulau Imaji didukung oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta.

Jakarta Content Week sendiri juga bagian dari pelaksanaan program CCN yang menghadirkan 7 aspek kreatif, mulai dari crafts & folk art, design, film, gastronomy, literature, music, dan media arts. Akan diselenggarakan pada tanggal 8 – 12 November 2023.

Kegiatan Jakarta City of Literature terbagi dalam 3 sesi, yaitu Lets Talk Literature, Exchange Stories, dan Warna-Warni Residensi. Dalam sesi pertama, menghadirkan diskusi secara virtual tentang ekosistem literasi antar negara, mulai dari Dr. Andrea Edel dari Heidelberg Jerman, Ellie Reeves dari Norwich Inggris, Laura Prinsloo dari Jakarta dan dimoderatori John McGlynn dari Yayasan Lontar.

Di sesi kedua menghadirkan Noor H.Dee, penulis dan Andina Subarja, illustrator yang mendapat kesempatan mengikuti residensi virtual di Norwich, Inggris serta Amanda Addison dan Hsuan Pai dari Taiwan yang mengikuti residensi virtual di Jakarta, dengan moderator Tyas Widjati, seorang penulis buku anak.

Di sesi ketiga, kembali menghadirkan diskusi seputar residensi. Menjadi pembicara adalah Awi Chin, peserta residensi Gothenberg, Swedia. Lalu ada Imelda Naomi yang menjadi peserta residensi di Melbourne, Australia, selain itu ada Laura Prinsloo dari Jakarta City of Literature dengan moderator John McGlynn dari Yayasan Lontar.

Pada sesi kedua ini ditampilkan hasil kerja dari peserta residensi dari kedua negara. Penulis Amanda Addison dan Ilustrator Hsuan Pai menampilkan karya dummy buku anak berjudul Rainbow Round The Park. Penulis Noor H. Dee dan Ilustrator Andina Subarja juga menampilkan dummy karya buku anak berjudul The Statue and The Wind.

Buku Rainbow Round The Park menceritakan kisah anak yang sedang berulang tahun dan merayakannya di taman bersama keluarga, kerabat dan teman-temannya dari berbagai negara dan ras yang hadir membawa masakan khas negara masing-masing dan berpakaian dengan baju khas masing-masing negara asalnya, termasuk batik dari Indonesia.

Sedangkan buku The Statue dan The Wind menceritakan persahabatan sebuah patung anak dengan angin. Angin yang dapat pergi kesana kemari kasihan dengan patung yang diam sambil bersedih karena hanya dapat melihat situasi disekitarnya, lalu angin membawa patung berkeliling dunia hingga akhirnya patung tidak bersedih lagi. Yang menarik tidak hanya cerita dan gambar ilustrasinya tetapi juga tulisan cerita yang disampaikan dengan teknik pantun.

Melvi, salah satu panitia dari kegiatan Jakarta City of Literature menjelaskan bahwa di tahun 2019, sekelompok penggiat literasi seperti perwakilan dari penerbit, penulis, pengelola perpustakaan dan lainnya, mengusulkan kepada Pemprov, DKI Jakarta untuk Jakarta mengikuti program yang dicanangkan oleh UNESCO, Creatives Cities Network.

Ada 3 hal yang diajukan , yaitu menjadi bagian dari jejaring City of Literature, World Book Capital dan host untuk International Publisher Association Conggres. Dari ketiga hal tersebut, ada dua yang telah tercapai. Pertama International Publisher Association Conggres telah diadakan dijakarta pada November 2022 dan Jakarta telah menjadi bagian dari City of Literature bersama 41 kota lainnya di 32 negara.

Dengan menjadi bagian dari jejaring City of Literature, Indonesia telah diakui dunia dalam hal dunia ekosistem literasi, salah satunya ikut berpameran di berbagai pameran buku Internasional, seperti Frankfurt Book Fair dan London Book Fair dan kegiatan literasi internasional lainnya.

Sebagai kota yang ramah literasi, Jakarta telah memiliki Taman Literasi di Taman Martha Tiahahu di kawasan Blok M, Jakarta Selatan yang merupakan bagian dari program City of Literature. Kini tinggal bagaimana menjaga agar Jakarta tetap mendapat pengakuan dan disejajarkan sebagai Kota Literasi tingkat dunia dan berdampak bagi kehidupan warganya.

Sumber Foto: Ferry Irawan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.