Menelusuri Pencarian Penuh Makna
Sosok Sita selama ini hanya ada dalam pikiran Ernest Agerbeek. Sebab, saat itu usianya masih terlalu kecil untuk bisa menampung segala detail tentang Sita dan bagaimana hari-hari yang mereka lalui bersama. Setelah bertahun-tahun Ernest tumbuh menjadi dewasa dan bayangan akan sosok Sita membulatkan tekadnya untuk menempuh beribu kilometer perjalanan dari Belanda ke Hindia Belanda demi menemukannya.
Novel ini mengisahkan tentang perjalanan, pencarian, serta kilas balik pada masa kolonial. Konteks sejarah yang dihadirkan dalam novel ini membuat kisah perjalanan si tokoh utama semakin menarik. Perjalanan dan pencarian selalu menjadi tema yang membangkitkan rasa penasaran saat membaca. Terlebih novel ini hanya setebal 64 halaman sehingga hanya perlu satu hari untuk menyelesaikannya. Meskipun begitu perjalanan Ernest terasa cukup panjang.
Dalam perjalanannya mencari Sita di Hindia Belanda ia bertemu dengan beberapa tokoh. Menariknya masing-masing tokoh memberikan makna bagi alur ceritanya. Lewat tokoh La Amin, sesosok hantu juru cerita yang ditemui Ernest di kapal, ada pesan tentang keyakinan dalam mencari dan menemukan. Lalu, ada tokoh lain yang membawanya menelusuri Batavia lalu Soerabaja, yaitu seorang gadis Cina penyelundup opium. Dari gadis itu, ada makna keberanian dan keteguhan hati dalam melalui sebuah perjalanan. Lewat puisi yang ditulis oleh gadis itu, novel ini menghadirkan konteks sejarah yang rasanya relevan dengan keadaan pasca kemerdekaan. Selain itu, puisi yang diberi judul Toko Obat di Jalan Kebahagiaan tersebut memiliki makna yang dalam tentang situasi-situasi sosial. Seperi halnya fungsi obat untuk meyembuhkan penyakit, obat-obatan dalam puisi itu ditunjukkan untuk mengobati penyakit sosial yang sering kali merugikan banyak orang dalam bentuk diskriminasi, kecurangan, kekejaman, dan lain sebagainya. Tokoh lainnya yang berpengaruh dalam perjalanan Ernest adalah sosok Sita itu sendiri.Rasa kehilangan karena berpisah dari ibu menimbulkan perasaan yang kompleks dalam diri beberapa orang yang mengalaminya. Hal itu yang juga dirasakan oleh Ernest. Sita adalah ibu kandung yang lama ia nantikan. Ia selama ini bertanya di mana Sita dan mengapa ia meninggalkannya. Namun, setiap kisah memiliki dua sisi. Sudut pandang Sita tentang perpisahannya dengan Ernest lah yang kemudian membuat makna dalam perjalanan ini. Lewat sudut pandang tokoh Sita pembaca akan ditunjukkan tentang bagaimana relasi kuasa bekerja dalam menentukan pilihan hidup dan keputusan seorang ibu. Bahkan keputusannya dalam menentukan nasib
hubungannya dengan anak kandungnya sediri. Tokoh Sita menyiratkan bahwa perpisahan bukan berarti selalu terjadi karena seseorang meninggalkan seorang yang lain. Perpisahan antara dua orang, dalam hal ibu dan anak seperti kisah ini, bisa terjadi karena adanya desakan yang membuat si Ibu tak berdaya sehingga hanya waktu yang kemudian bekerja untuk mereka saling menemukan kembali.
Selain kisahnya yang bercerita tentang perjalanan, novel ini sendiri juga memiliki riwayat publikasi yang cukup panjang. Novel ini memuat lima bab dan memiliki beberapa puisi di dalamnya. Selain puisi Toko Obat di Jalan Kebahagiaan, ada juga puisi berjudul Surat untuk Kekasih, Kain Batik Ibu, dan Di Antara yang telah dipublikasikan terlebih dulu dalam buku kumpulan puisi In Between, Di Antara (2019) yang merupakan karya kolaborasinya dengan seniman Belanda, Robin Block. Sebagai buku yang memuat konteks sejarah masa kolonial, ia dilengkapi dengan glosari yang memudahkan pembaca mengetahui arti suatu istilah maupun akronim. Karya Angelina Enny yang lain seperti Nokturnal Melankolia (2017) masuk dalam daftar panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2018. Adapun ide naskahnya berjudul Malam Kelima Belas masuk dalam daftar panjang Jakarta Film Fund 2021.