Indonesia Masuk Daftar Memory of the World UNESCO 2025 dengan Jumlah Inskripsi terbanyak
Pada 11 April 2025 lalu, sidang Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, menetapkan 74 nominasi register warisan dokumenter baru yang diajukan berbagai negara di seluruh dunia. Pada periode 2024-2025, Indonesia berhasil meregistrasikan 5 warisan dokumenter sebagai Memory of the World (MoW). Bersama dengan Prancis, Indonesia menjadi negara dengan jumlah inskripsi terbanyak dalam siklus nominasi tahun 2024-2025.
Eksekutif UNESCO menetapkan secara konsensus naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya-karya Hamzah Fansuri masuk dalam 74 nominasi register Memory of the World (MoW) periode 2024-2025. Ini diusulkan oleh International Advisory Committee (IAC) MoW UNESCO dari total 122 nominasi dari negara-negara anggota.
Naskah Sang Hyan Siksa Kandang Karesian diajukan secara tunggal (single nomination) oleh Perpustakaan Nasional dalam register internasional MoW. Naskah ini hanya dimiliki oleh Indonesia dan saat ini disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Naskah Sang Hyan Siksa Kandang Karesian atau Ajaran Suci bagi Masyarakat dari Kalangan Resi adalah sebuah naskah Sunda Kuno pada abad ke-16. Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dinilai memiliki signifikasi universal karena di dalamnya terkandung ajaran moral Masyarakat Sunda yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan integritas. Selain itu naskah menggambarkan hubungan sosial, politik, dan ekonomi orang Sunda dengan bangsa lain pada abad ke-16.
Ditulis pada 1518, karya ini menyebutkan pentingnya juru bahasa asing (jurubasa darmamurcaya) dalam menjalin hubungan antarbangsa. Naskah ini termasuk langka karena hanya ada dua naskah saja di dunia sehingga nilai signifikansinya sebagai dokument tidak tergantikan.
Lima warisan dokumenter sebagai MoW dari Indonesia terdiri atas:
1.Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian;
2.Karya-karya Hamzah Fansuri diajukan bersama (joint nomination) oleh Perpusnas dan Perpustakaan Negara Malaysia.
3.Arsip tarian Jawa: tarian khas Mangkonegaraan periode 1861-1944. Arsip seni tari ini menyimpan dokumentasi seni tari tradisional terlengkap, tertua, dan terkaya di dunia yang ditulis tangan dan asli ciptaan maestro tari di era Sri Paduka K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IV hingga Sri Paduka K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII.
4.Surat-surat dan arsip Kartini yang diajukan bersama (joint nomination) oleh ANRI dengan National Archives of Netherlands dan Leiden University Library;
5.Lahir ASEAN: arsip lahirnya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara periode 1967-1976 yang diajukan bersama (joint nomination) oleh ANRI dengan National Archives of Malaysia, National Archives of Singapore dan Thai Film Archives.
Karya-karya Hamzah Fansuri sangat berharga sebagai warisan sejarah, ilmu pengetahuan dan kesusastraan. Hamzah Fansuri berkontribusi besar terhadap budaya dan pemikiran Melayu pada awal perkembangan spiritual Melayu di akhir abad ke-16.
Hamzah Fansuri memprakarsai penulisan genre kitab, yaitu penulisan akademis sistematis dalam bahasa Melayu. Ia termasuk orang pertama yang meletakkan dasar-dasar perdebatan ilmiah keagamaan di Malaysia dan Indonesia, dan salah satu pelopor yang menggunakan bahasa Melayu dalam puisi dan prosa.
Karya-karya Hamzah Fansuri terkenal di seluruh Nusantara. Terjemahan atas karya-karyanya dapat ditemukan di Aceh, Sumatra Utara, Minangkabau, Sematra Selatan, Semenanjung Malaya, Riau dan Singapura, Jawa hingga Indonesia Timur seperti Bima dan Makassar.
Sebelumnya sudah ada 11 warisan dokumenter Indonesia yang terdaftar sebagai MoW. Dengan demikian, Indonesia memiliki 16 warisan dokumenter yang tercatat dalam Register Memory of the World UNESCO. Hal ini menjadikan Indonesia bersama para pemangku yang melaksakan pengajuan bersama memiliki kewajilban untuk serius dalam melakukan preservasi dan kemudahan aksesibilitas warisan dokumenter bagi seluruh Masyarakat di dunia.