Visi
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berita dan informasi seni, sastra, dan budaya Indonesia secara digital.

Misi
MENYATUKAN informasi karya dan kegiatan dari para pelaku seni, sastra, dan budaya untuk dapat diakses secara digital dengan mudah, Baca Selengkapnya...

Galeri Nasional Hadirkan Semesta Imajinasi Arkiv Vilmansa

Galeri Nasional Hadirkan Semesta Imajinasi Arkiv Vilmansa

Mengawali Tahun 2025 ini, Galeri Nasional menggelar Pameran Tunggal dari seniman asal Bandung Arkiv Vilmansa , Semesta Arkiv terselenggara atas kerjasama Museum dan Cagar Budaya unit Galeri Nasional, Studio Arkiv dan Galeri Zen1.

Rizki A. Zaelani sebagai kurator menjelaskan bahwa dalam pameran ini, Arkiv tidak hanya menciptakan karya seni tetapi juga menghidupkan semesta imajinasi yang mengajak kita penikmatnya, untuk ikut menyelami dunia imajinasinya.

Arkiv yang berlatar arsitek ini dikenal sebagai seniman art toys dengan sosok Mickiv. Mickiv tercipta dari proses kreatifnya yang tertanam sejak kecil kala orang tuanya kerap memutarkan video Betamax film-film kartun barat termasuk tokoh Micky Mouse. Yang kemudian mempengaruhi imajinasi kreatifnya hingga terciptalah sosok yang mirip namun dengan ekpresi yang berbeda dan bagian wajah, dari mata hingga mulut yang membentuk pola berbentuk hati.

Mickiv kemudian menjadi art toys yang terkenal hingga luar negeri dan menjadi incaran kolektor, apalagi dengan jumlah produknya yang terbatas.

Namun kemudian sosok “Mickiv” ini akan di-hiatus-kan sementara, untuk kemudian Arkiv akan fokus pada sosok lain yang lebih menggambarkan ke-Indonesia-an, yaitu dunia laut.

Dunia laut sendiri memiliki kenangan sedari kecil bagi Arkiv. “Waktu kecil saya pernah tersengat ubur-ubur saat berenang di Ancol. Hal ini menimbulkan trauma saya akan laut. Untuk mengobati traumanya, kembali menyukai laut dan mahluk-mahluknya, orang tua saya kemudian menempatkan akuarium laut di rumah,” ujarnya bercerita pada acara jumpa pers pada 20 Februari 2025. Ekosistem laut kecil ini kemudian juga mempengaruhi perkembangan imajinasinya, terutama kesukaannya akan sosok Paus. Paus ini menjadi salah satu karya yang dipajang di Kompleks Galeri Nasional.

Rizki A. Zaelani menegaskan bahwa Arkiv dalam perkembangannya terpengaruh oleh arus Pop Art Barat, yang terlihat dari permainan warna-warna cerah dan tidak sebatas menciptakan karya, tetapi lebih lanjut dengan memproduksi karyanya.

“ Proses penciptaan karya Arkiv yang tumbuh besar di era kemajuan teknologi industri imajinasi yang menciptakan karakter dan tokoh fantasi yang mengambil peran dalam hidup kesehariannya, seperti sosok Micky Mouse”, ujar sang kurator.

Lebih dari 100 karyanya dipamerkan yang tersebar dalam kompleks Galeri Nasional. mulai dari Gedung A, Gedung B dan Gedung D serta ruang terbuka seperti Plaza Galeri Nasional dan area parkiran sebelah Gedung B.

Terdapat 5 kelompok ruang yang memiliki temanya masing-masing.

Metaphor of Memories, berada di Gedung D, pameran pada ruangan ini menampilkan karya-karya Arkiv dengan sosok art toysnya “ Mickiv”. Karya-karya lukisan hingga patung Mickiv mewakili gambaran perjalanannya sebagai seniman dan proses penciptaan karakter Mickiv, sekaligus peryataan akan hiatus dari tokoh ciptaannya ini, dan beralih ke karakter yang lain.

Di dalam ruangan ini juga ditampilkan karya kolaborasi dengan perupa senior, Sunaryo. Dengan tema khusus Monument of Sense ( Mickiv Hope + Sunaryo) menampilkan karya kolaborasi dengan karakter Mickiv dengan tampilan wajah yang diberi “goresan” tersendiri dengan ciri khas Sunaryo.

Widya Segara (Wisdom of The Sea) adalah penampilan karya monumental Arkiv berupa balon raksasa berbentuk Paus berwarna Pink. Ada dua karakter Paus yang dihadirkan, pertama Runa berukuran 2×3 dengan panjang 15 meter, ditempatkan di Plaza depan Galeri Nasional. Kedua adalah Raga, beukuran 4×6 dengan panjang 30 meter , ditempatkan di Parkiran Belakang sebelah Gedung B Galeri Nasional. Raga dan Runa pernah ditempatkan di Bali tepatnya di Tanah Lot dan Jimbaran sebagai art happening ( perisitiwa seni dengan durasi yang terbatas).

Laut Semua Warna

Ditempatkan di Gadung A, dalam pameran ini menampilkan pengembangan karya-karya terbaru dari arkiv. Dari karakter Mickiv menuju kehidupan laut. Selain kehidupan laut memiliki kenangan khusus dimasa kecil, laut juga lekat dengan identitas keindonesiaan. Sebagai negara Maritim, Indonesia kurang menonjolkan budaya kelautannya. Sehingga tema laut dipilih sebagai bagian dari upaya mengenalkan Indonesia ke dunia luar.

Berangkat dari proyek Widya Segara, kemudian episode laut ini dalam kekaryaan Arkiv akan menjadi rangkaian penciptaan karya berikutnya, termasuk dalam berkolaborasi dengan seniman lain.

Sintesa. Berada di Gedung B Galeri Nasional, dalam ruangan ini ditampilkan karya kolaborasi Arkiv dengan seniman lainnya, Sunaryo, Darbotz, Erwin Windu Pradana dan Mulyana (Mang Moel).

Pameran Semesta Arkiv dapat dikunjungi publik mulai tangga 22 Februari hingga 11 Mei 2025, dan akan tutup di hari libur nasional. Untuk tiket masuk, dapat dibeli langsung dengan katergori anak usia 3-12 tahun @Rp 25.000,00, untuk dewasa @RP 50.000,00 dan WNA dikenakan @RP 100.000,00. Untuk anak dibawah 3 tahun dan dewasa di atas 60 tahun dikenakan tarif @RP 0 , 00 alias gratis.

Akan ada berbagai kegiatan untuk pengunjung selama pameran dan infomasi lebih lengkap dapat dipantau di media sosial @galerinasional.

Foto: Ferry Irawan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.