Visi
Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berita dan informasi seni, sastra, dan budaya Indonesia secara digital.

Misi
MENYATUKAN informasi karya dan kegiatan dari para pelaku seni, sastra, dan budaya untuk dapat diakses secara digital dengan mudah, Baca Selengkapnya...

The Big Picture, Pameran Bersama Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia Pasca Pandemi

The Big Picture, Pameran Bersama Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia Pasca Pandemi

Pameran seni rupa yang diselenggarakan di ruang publik kini semakin menjadi tren. Tidak hanya ruang pameran yang mudah dijangkau oleh pengunjung, juga mendekatkan seni kepada masyarakat awam. Seperti yang diadakan oleh Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia (AGSI). Dengan judul The Big Picture AGSI menggelar pameran bersama di Astha District 8, Jakarta Selatan.

Digelar selama sebulan, dari 26 Januari – 26 Februari 2023, pameran ini diikuti oleh 9 galeri dari Jakarta, Bandung dan Bali. Sebetulnya ada 16 Galeri yang menjadi anggota AGSI, namun baru 9 galeri yang siap mengikuti pameran. Kesembilan galeri itu adalah Artsphere, Art:1, Andi’s Gallery, Can’s Gallery, D GALLERIE, Edwin’s Gallery, ISA Art Gallery, ArtSociates, dan Puri Art Gallery.

 

Pameran bersama perdana AGSI setelah pandemi ini, menghadirkan 80 karya seni lukis, patung, instalasi dan video art dari 55 seniman. “The Big Picture kami maksudkan sebagai menyatunya banyak pihak demi penyelenggaraan ini menjadi sesuatu yang besar, dukungan dari berbagai pihak, dari galeri dan seniman hingga menjadi satu tujuan yang lebih luas”, ujar Maya Sujatmiko, ketua umum AGSI.

Pemilihan tempat pameran juga berkaitan dengan tujuan pameran ini. Diantara semua seniman yang karyanya dipamerkan, sengaja AGSI lebih banyak menghadirkan karya dari seniman-seniman muda. Hal tersebut berkaitan dengan ruang publik yang dipilih sebagai tempat penyelenggaraan, yaitu di tempat pusat perbelanjaan yang dikelilingi oleh pusat bisnis, perkantoran, apartemen dan hotel.

“Kami ingin mengenalkan seni ke khalayak yang lebih luas, yang belum sadar akan seni. Istilahnya kami jemput bola,” tambah Maya yang juga mengelola Galeri Artsphere di bilangan Jakarta Selatan. Seniman-seniman muda yang terlibat antara lain; Bunga Jeruk, Yusa Dirgantara, Desy Febrianti, Labadiou Piko dan lainnya.

Dan mengapa lebih menonjolkan karya-karya seniman muda, Deborah Iskandar, founder dan presiden direktur dari ISA Art Gallery menjelaskan bahwa seniman muda karya-karyanya lebih ringan, berwarna cerah dan bertema kekinian. “Kami ingin mengenalkan para seniman muda yang potensial. Selain itu tema karya seniman muda lebih ringan dibanding seniman senior yang karyanya lebih banyak menghadirkan tema yang lebih mendalam. Hal ini sejalan dengan Astha sebagai tempat pameran. Kami ingin lebih banyak menarik pengunjung, kolektor muda dan pecinta seni yang baru mengenal seni rupa. Sehingga karya-karya tersebut dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat awam.”

Lokasi yang strategis juga lebih menguntungkan, banyak apartemen, kantor atau hotel yang ingin melengkapi interiornya dengan lukisan-lukisan berkualitas untuk mengisi ruang-ruang kosongnya, agar tidak membosankan.

“Karya-karya seniman muda juga lebih lebih terjangkau harganya, apalagi dengan menempatkan di ruang publik menjadi lebih mudah dijangkau masyarakat karena untuk melihatnya tidak dipungut biaya,“ kata Inge Santoso, direktur dari Galeri Can’s. “Pameran ini juga untuk merayakan kebersamaan paska pandemi bagi AGSI. Kami sudah banyak tawaran pameran dari berbagai tempat. Paling tidak kami akan melakukan pameran bersama dua atau tiga kali setahun,“ tambah Inge.

Pengunjung yang ingin melihat pameran ini bisa dibantu oleh banyak staff pameran untuk menjelaskan tentang karya-karya yang dipamerkan. Ada sebuah Lorong sebagai pintu masuk awal dengan keterangan di lantai bertuliskan “The Journey Starts Here”, alur pengunjung pameran akan dibantu oleh tanda panah di lantai yang berakhir di ruang video art, kemudian pengunjung diarahkan ke area pameran patung.

Asosiasi Galeri Seni Indonesia adalah organisasi independen, tidak berafiliasi dengan kelompok atau politik manapun, dan merupakan organisasi nirlaba. Sebagai wadah yang mendukung penuh pergerakan seni rupa di Indonesia, AGSI memiliki kegiatan dan fokus utama dalam memperkenalkan seni rupa Indonesia kepada khalayak umum, mengumpulkan informasi mengenai seni rupa di seluruh nusantara, mempromosikan seni rupa Indonesia ke dunia internasional, menciptakan lingkungan galeri yang profesional dan berkualitas, serta mengedukasi masyarakat mengenai industri seni rupa di Indonesia.

Sumber Foto: Ferry Irawan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.